PERISTIWA , JURNALIST INDONESIA. COM – Insiden penembakan yang dialami Donald Trump beberapa waktu lalu memunculkan nama Thomas Crooks sebagai tersangka utama. Diketahui jika tersangka merupakan pemuda 20 tahun yang bekerja di Pennsylvania.
Meskipun dirinya adalah sosok yang hampir bisa membunuh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, namun sampai saat ini motif tindakannya masih belum diketahui secara pasti oleh FBI.
Karena setelah melepaskan tembakan ke arah Donald Trump, Thomas Crooks langsung ditembak mati oleh petugas keamanan yang sedang berjaga. Sehingga tidak banyak informasi yang bisa digali oleh petugas. Dari peristiwa ini mulai banyak pihak yang penasaran dengan sosok yang hampir saja membunuh Trump, Rabu ( 16 /07/2024 ).
Kantor berita Associated Press melaporkan, para aparat penegak hukum yakin bahwa senjata yang digunakan untuk menembak Donald Trump dibeli oleh ayah Crooks. Ayahnya membeli senjata itu setidaknya enam bulan lalu. Crooks mengenakan kaus dari Demolition Ranch, nama sebuah akun YouTube yang terkenal dengan konten tentang senjata dan bahan peledak. Akun itu, yang memiliki jutaan pelanggan (subscriber), menampilkan video tentang berbagai senjata dan alat peledak. Sehari setelah penembakan, sejumlah sumber di penegak hukum juga mengatakan kepada CBS, bahwa sejumlah perangkat mencurigakan ditemukan di kendaraan Crooks.
Para penjinak bom dipanggil ke lokasi untuk mengamankan dan menyelidiki perangkat tersebut. Apa Motivasi Crooks? Setelah mengetahui identitas Crooks, polisi dan sejumlah lembaga menyelidiki motif pemuda itu menembak Trump.
( Sumber : Kompas/ Detik.com / Red )