JAKARTA , JURNALIST INDONESIA. COM — Belum lama ini Peluncuran buku Berjaya dari Jayabaya yang ke tiga kalinya kembali di yang berlangsung di Ruang Nusantara Gedung MPR RI Senayan Jakarta Pusat , dan sekaligus di gelar acara Sosialisasi 4 Pilar turut di hadiri oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang juga alumni dari Kampus Jayabaya angkatan tahun 1981.
Dalam kesempatan itu Bambang Soesatyo menjelaskan bahwa berharap ,agar Ikatan Alumni Universitas Jayabaya ( IKA Jayabaya ) peduli terhadap Korban Gempa Cianjur di Jawa Barat , katanya.
Dia menambahkan “Selepas pertemuan ini mohon ditindak lanjuti dengan berbagai kegiatan sosial,karena ada saudara-saudara kita yang tertimpa musibah di Cianjur, seyogyanya IKA Jayabaya bergerak untuk melakukan bantuan-bantuan kemanusiaan,” ujarnya.
Dalam acara yang dihadiri oleh ratusan anggota IKA Jayabaya, pria yang akrab dipanggil Bamsoet itu menuturkan lagi, Alumni berperan sebagai katalisator yang memberikan dorongan, stimulan, dan motivasi dalam membentuk hubungan emosional yang kuat dan mendalam, baik dengan almamater maupun dengan masyarakat,ucap dia.

“Di sisi lain, Alumni juga menjadi cerminan citra Kampus, oleh karena itu setiap Alumni memiliki tanggung jawab moral untuk bersama-sama menjaga nama baik Almamater di mata masyarakat”, papar biasa di sapa Bamsoet .
Dalam acara yang digelar pada pukul 10.00 Wib di Gedung Nusantara IV, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, 23 Maret 2022,
Politisi Partai Golkar itu menegaskan Alumni juga dapat menjalankan peran sebagai kontributor, yang memiliki daya untuk menopang, menyokong, dan mengabdikan diri pada kepentingan Almamater dan masyarakat,dalam konteks ini, Alumni dapat menjadi ”Kepanjangan tangan” Almamater untuk membangun dan memperluas jaringan Kampus, serta membantu implementasi program-program kampus, khususnya yang dapat memberikan manfaat bagi kepentingan masyarakat luas.
Di samping itu, pada banyak kesempatan, forum informasi dunia kerja dan usaha (job fair) yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni, juga berperan banyak dalam membantu penyerapan angkatan kerja.
Lebih lanjut disampaikan, Alumni adalah cadangan sumber daya potensial yang dapat diberdayakan oleh Almamater, mengingat Alumni tidak hanya memahami seluk beluk Almamater dengan baik, melainkan juga memiliki kedekatan emosional dan ikatan kebatinan yang kuat dengan Almamater.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya menyampaikan pesan Pembangunan sumberdaya manusia adalah kunci untuk mewujudkan kemajuan bangsa.
Dalam konsep ini, investasi pada upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia menjadi teramat penting.
Meski demikian ditegaskan, Pembangunan Nasional tidak boleh semata-mata hanya dimaknai, dan di-representasikan, oleh maraknya bangunan infrastruktur fisik; tetapi juga harus bertumpu pada pembangunan manusia sebagai subyek dan sekaligus obyek pembangunan.
Salah satu tolok ukur pembangunan sumberdaya manusia dapat kita rujuk pada indeks Pembangunan manusia (IPM) yang menggambarkan tingkat harapan hidup, pendidikan, dan standar hidup masyarakat.
Dirinya bersyukur IPM Indonesia cenderung selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun meskipun peningkatannya kecil. Sebagai gambaran, BPS mencatat, IPM Indonesia tahun 2022 mencapai 72,91 poin, atau meningkat sekitar 0,86 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya yang mencapai 72,29 poin.
Sementara itu Effy Kuswita selaku Ketua Panitia Pelaksana dan Penyelenggara Acara mengatakan, bahwa Ketua MPR RI saat itu berpesan perlunya menanamkan kembali Pancasila dalam membangun manusia yang kokoh berlandaskan dasar-dasar falsafah Pancasila, ucapnya.
Dia menambahkan,bahwa dirinya merasa berbahagia karena acara yang telah di persiapkan selama ini bisa berjalan lancar dan sukses,walaupun dalam mempersiapkan acara ini banyak oknum yang di duga ingin menghalangi dan nyaris batal , tapi berkat perjuangan maka semua dapat berjalan lancar sampai selesai,ungkap Effy lagi .
Salah satu peserta yang tidak mau di sebutkan namanya mengatakan , saat acara peluncuran buku yang diisi dengan pertunjukan seni angklung, ada salah satu pemain angklung mengaku kesal,pasalnya oknum petugas MPR meminta semua pemain angklung menghentikan pertunjukkannya., namun akhirnya insiden tersebut bisa diatasi dan pertunjukan untuk menyemarakkan peluncuran buku bisa tetap tampil,ungkapnya.
“Hal ini tentunya sangat memalukan karena tidak sesuai dengan tugasnya yang seharus petugas MPR melayani rakyat dengan baik, tetapi sebaliknya membuat suasana tidak nyaman,semoga ke depan tindakan oknum seperti ini tidak terulang lagi,” jelasnya lagi .
Pertunjukkan kesenian angklung tetap berjalan dan membuat suasana lebih segar dengan senandung lagu merdu nya membuat seluruh peserta menikmati nya.
Acara peluncuran buku ini mendapat dukungan dari seluruh Alumni Universitas Jayabaya,terbukti dengan banyaknya Alumni yang antusias untuk hadir .
Launching buku Jaya baya merupakan sesuatu yang memang harus di perjuangkan seperti saat ini ,dengan tetap semangat sehingga buku ini berhasil di terbitkan ,semoga buku ini dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat yang membacanya.
Di beberkan wanita mulia dan Supel EffyKuswita berharap , selain bermanfaat buku ini juga bisa menjadi inspirasi bagi pembaca dan juga bisa memotivasi mahasiswa Jayabaya agar bisa menjadi manusia yang berguna dan mendedikasikan ilmunya untuk masyarakat luas ” Effy kepada Reporter Jurnalist Indonesia. Com ditemui usai acara.
( Jojoe Sigar )
Editor. : Stenly Marpaung.
Bu