JAKARTA , JURNALIST INDONESIA. COM — Deputi Bidang Pengembangan Standar Badan Standardisasi Nasional (BSN), Hendro Kusumo melakukan audiensi ke Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) dan terlihat Kepala Balitbangtan Kementan, Fadjry Djufry turut hadir dalam acara launching dan rapat kerja Konsolidasi Badan Standarisasi instrumen Pertanian, yang berlangsung di Hotel Sultan Jakarta, Jumaat, ( 16/ 12/2022 ).
Saat ini Balitbangtan tengah mempersiapkan untuk pembentukan badan baru, yaitu Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (Badaristan).
Menurut Kepala Balitbangtan Kementan RI , Prof. Dr Fadjry Djufry . MSi, mengatakan , ” Tentunya Badaristan akan bertugas menyelenggarakan koordinasi, perumusan, penerapan, dan pemeliharaan, serta harmonisasi standar instrumen di bidang pertanian. Hal ini telah dituangkan dalam draft Peraturan Presiden yang mengatur pembentukan Badaristan. Dan Badaristan instrumen pertanian yang dimanfaatkan untuk pembangunan pertanian dan terjaminnya mutu dan keamanan pangan segar yang diedarkan di dalam negeri dan ekspor ” Kata Prof. Dr Fadjry Djufry kepada Jurnalist Indonesia. Com .
Dia jelaskan lagi , ” Karena itu ,badan ini hadir sebagai wujud kebudayaan pemerintah juga dalam rangka meningkatkan kualitas standar mutu produk pertanian seperti itu jadi ini hari ini , kita memperkenalkan ke publik sebenarnya bahwa ada barang baru diwakilan pertandingan. Dan kita akan menghasilkan produk yang tidak hanya protein boleh tapi memang produk yang siap dihindarisasi karena saya sudah buat standarnya ini sebagian besar penelitian yang sifatnya itu akan ngeprint teman-teman di sanalah yang memikirkan itu tapi terkait dengan imunisasi nanti produk yang akan di standarisasi tidak mungkin membuat produk standar kalau tidak melalui penelitian dan pengembangan pasti hasil dari kajian-kajian itu sebelum kita menetapkan standar ” ujarnya.
” saya buat standarnya
tetap menjadi bagian-bagian yang kita kerjakan cuma memang domainnya nanti akan banyak ke print seperti itu tapi dalam rangka standarisasi di mungkinkan berdasarkan PP 34.
Di depan standar menjadi penting saya bilang tadi standar itu mata uang kedua setelah nilai tukar uang itu karena bisa transaksi kalau ditanya sama orang mau barter kalau standarnya sama ada nilai ukurnya ” paparnya.
” Oleh karena itulah , saya yakin kehadiran badan yang baru ini akan mendongkrak termasuk ekspor produk pertanian Indonesia Dan kita punya kantor 64 se-indonesia setiap provinsi minimal 1 dan sudah ada orang-orang yang sudah kita latih 2 bulan , kita sudah latih orang kurang lebih ada hampir 1000 kita latih sehingga nanti pada saatnya nanti Januari ini sudah mindset cara berpikirnya sudah berbeda sudah langsung mengerjakan standar yang kita tanda tangan kemudian sekian banyak itu dalam rangka itu jadi langsung implementasi langsung aplikasi terkait dengan produk standar. Dan perusahaan ingin meningkatkan produknya bisa keluar ekspor yang harus terstandar. Dan kita ingin mengambil kita naik kelas jangan hanya kita bagus tapi karena standart Eropa standar Amerika atau standar Asia sehingga enggak bisa kita kirim nanti dengan hadir dalam keadaan ini salah bisa kita bantulah mendampingi mereka seperti itu ” tutup Fadjry Djufry.
( Jojoe ).