JAKARTA , JURNALIST INDONESIA. COM — Jaringan Pendidikan Semua Murid Semua Guru (SMSG) melalui acara Belajaraya 2023 bertema “Ambil Peran untuk Pendidikan” di Pos Bloc, Jakarta Pusat, hari ini mengingatkan akan mendesaknya pendidikan karakter dan perilaku, pengembangan soft skills, dan lain-lain. Sejumlah pemimpin dari ragam sektor, berkumpul bersama dalam sesi Ngobrol Publik yang mengangkat fokus “Semua Punya Peran Nyata untuk Pendidikan Indonesia”.
Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah mengatakan “pentingnya untuk memahami esensi pendidikan. “Pendidikan itu tentang berperilaku, menghormati orang lain, dan menjaga integritas. Oleh karena itu, pendidikan dan budaya memang saling terkait, dimana keduanya dapat membentuk dan menuntun seseorang dalam menjalani kehidupan. Saat ini pendidikan terkesan seperti pabrik yang ‘mencetak’ manusia untuk bekerja, dengan dibekali hardskill. Sementara ada kecerdasan lain yaitu emosional dan spiritual yang juga melengkapi seorang manusia secara utuh, dengan berbekal pendidikan karakter serta penanaman nilai kebudayaan,” jelasnya.
Selaras dengan Ganjar, Salman Subakat, CEO Nurhayati Subakat Entrepreneurship Institute (NSEI), menyatakan pentingnya keinginan belajar seumur hidup. Salman menambahkan, “Agar bisa sustain, seseorang harus bekerja dengan hati, karena dalam bekerja ada pembelajaran yang bisa didapatkan. Di dunia pekerjaan, pemimpin yang hebat adalah guru yang baik. Oleh karena itu, perusahaan harus memberikan contoh praktik baik. Saat ini pun, tantangan pembelajaran menjadi semakin berat karena terjadi kesenjangan antar generasi. Generasi muda lebih paham akan permasalahan yang terjadi dibandingkan generasi tua. Hal ini menjadikan tidak bisa terjadi reverse teaching atau pembelajaran terbalik karena generasi tua enggan belajar dari yang muda. Sedangkan, perusahaan yang tidak dapat belajar dari karyawannya juga tidak bisa bertahan lama. Harapan saya, kita dapat menciptakan guru-guru muda serta murid-murid – belajar setiap saat,” jelas Salman.

Masih seputar pendidikan dalam dunia kerja, Shinta Kamdani, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menyampaikan bahwa tujuan akhir dari pendidikan bukanlah untuk sekedar memenuhi tuntutan ekonomi semata, melainkan membangun seorang manusia. Oleh karena itu, pendidikan menjadi aspek yang penting, utamanya dalam menumbuhkan kreativitas dan menciptakan inovasi. Lebih lanjut ia juga menambahkan, “Pendidikan juga harus komprehensif, dan dimulai sejak awal dari lingkungan pertama tempat kita bertumbuh yaitu dari keluarga. Meski pada akhirnya dunia pendidikan secara formal perlu menggunakan standar penilaian tertentu untuk mengukur keberhasilan belajar. Hal itu menjadi suatu tugas dan tantangan bagi kita semua untuk dapat menerapkan pendidikan yang telah kita dapatkan ke dalam pekerjaan masing-masing,” lanjut Shinta.
Perspektif media pun turut memberikan warna dalam pembahasan, Budi Setyarso, Direktur PT Tempo Inti Media Tbk., mengingatkan tentang peran media dalam melakukan edukasi kepada publik serta sikap yang harus dimiliki oleh publik ketika menerima edukasi. “Media menjalankan fungsi sebagai sumber dan pengendali informasi, yang secara otomatis menjadi sumber ilmu pengetahuan dan pendidikan. Media memiliki peran untuk mengedukasi publik agar senantiasa bersikap terbuka, dan menerima semua hal. Namun, kita harus tetap kritis dalam memilah informasi. Media melakukan edukasi tentang cara berpikir kritis sebagai substansi yang penting bagi masyarakat. Bahwa setiap informasi yang diterima juga perlu dikonfirmasi ulang tentang kebenarannya.” Hal ini pun diperkuat oleh William Utomo, Pendiri IDN Media yang menambahkan bahwa proses pembelajaran seumur hidup dan tujuan edukasi adalah untuk membangun model mental pribadi, agar dapat bermanfaat dalam menghadapi berbagai tantangan dalam hidup.
Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyampaikan tentang upaya yang sudah dilakukan Kemendikbud dan pembelajaran pemerintah dalam menangani isu-isu pendidikan. Nadiem menjelaskan, “Dalam proses belajar, saya justru lebih banyak mendapatkan pembelajaran di luar sekolah. Sehingga melalui program Kampus Merdeka, kami melepaskan mahasiswa/i untuk mendapatkan pembelajaran dari luar lingkungan sekolah.
Menurut pantauan Tim Reporter Jurnalist Indonesia di lokasi acara , terlihat turut hadir ketiga calon presiden RI seperti Anies Baswedan , Ganjar Pranowo , dan Prabowo Subianto yang sekaligus memberikan pandangan harapan untuk kaum muda pelajar milenium. Ketiga Calon Presiden RI bertemu bertatap muka dan berjabat tangan yang di saksikan para hadirin yang berada di hall acara.
Acara yang bertajuk pendidikan ini , yang di kemas untuk para pelajar milenium terbilang sukses, karna support dari ID COMM yang merupakan sarana menjembatani event berjalan lancar. Tentunya layak di ancungkan jempol untuk Tim Work ID COMM yang bekerja keras mempersiapkan para narsum maupun artis yang mendukungnya.
( Joe Sigar / Elyas Sarante / Red )